BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa yang berdampak negatif terhadap negara-negara lainnya, tidak berimbas terlalu besar bagi
Pasar ekspor utama
Karena itu, pemerintah harus dapat menjaga konsumsi rumah tangga yang nilainya cukup besar sekitar 60 persen dari total PDB. Pemerintah telah memperhitungkan hal tersebut dan segera melakukan berbagai kesiapan untuk menjaganya lebih jauh
Pemerintah juga harus cepat melakukan kebijakan lain seperti mendorong pertumbuhan sektor riil yang selama ini dinilai masih berjalan di tempat dan memberikan kemudahan investasi yang lebih baik agar investor asing merasa senang, nyaman dan mudah menanamkan dananya.
Apabila ini bisa terjadi maka pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap tumbuh di atas 6 persen, meski gejolak krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa masih belum reda. Ke depan,
Jadi tekanan krisis keuangan global itu akibat kepanikan pelaku pasar, meski pemerintah AS telah mendapat persetujuan kongres mendapat dana talangan sebesar 700 miliar dolar AS. Sementara itu, Managing Director Advisory Group in Economics, Industry and Trade (Econit), pemerintah diminta tidak hanya memompa sikap optimistis menghadapi krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa.
Pemerintah harus mampu mengamankan sistem ekonomi secara menyeluruh, karena ekonomi dalam negeri saat ini lebih rapuh dibanding krisis 1998, sikap optimistis bahwa kondisi ekonomi cukup kuat menghadapi krisis, justru bisa berakibat buruk karena secara riil ekonomi nasional sangat tidak kondusif. “Yang penting dari semua itu adalah perlunya optimalisasi dan percepatan pencapaian target dari berbagai program yang telah dijalankan, termasuk mempercepat reformasi birokrasi,” sistem birokrasi yang masih belum dapat dikendalikan dengan baik mengakibatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri sulit untuk bersaing baik di pasar internasional maupun di dalam negeri.
“Tidak mudah kembali ke produk dalam negeri, karena produk impor murah dan berkualitas sudah merajai pasar dalam negeri. Ini artinya pemerintah harus lebih serius dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi domestik, dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi,”.
Krisis keuangan di Amerika sudah meluas efeknya ke seluruh dunia menjadi krisis keuangan global. Negara-negara Asia termasuk
Yang jelas harga-harga saham, harga reksadana, harga unit link di Asuransi anjlok.
Selain dampak dalam sektor keuangan, krisis keuangan global juga mempengaruhi sektor riil di
Ekspor barang-barang kerajinan di
Harga barang-barang bekas / rosokan juga menurun tajam, sehingga pendapatan pengepul dan pemulung barang bekas juga merosot tajam.
Bagi publisher atau Internet Marketer di
Bagi pelaku affiliate marketing mungkin omzet penjualan barang-barang tertentu untuk konsumen Amerika menurun, tetapi ada berita yang mengatakan konsumsi barang elektronik di Amerika naik, karena orang Amerika yang lagi krisis lebih memilih di rumah nonton TV atau mendengarkan musik.
Bagi publisher Google Adsense di Indonesia mungkin tidak terlalu terpengaruh jika mengandalkan visitor
1.2 Rumusan Masalah
1. apakah penyebab krisis global yang terjadi di Amerika?
2. dampak apakah yang akan terjadi di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebab-sebab Terjadinya Krisis Global Di Indonesia
Bahwa terjadi krisis maha dahsyat di Amerika Serikat yang menyebar ke semua negara di dunia sudah sangat banyak kita baca. Namun tidak banyak yang menjelaskan tentang sebab-sebabnya, dan juga tidak banyak yang menguraikan tentang landasan dari sebab-sebab itu, yaitu mashab pikiran atau ideologi yang memungkinkan dipraktekannya cara-cara penggelembungan di sektor keuangan.
Tentang yang pertama, media
Bank hipotik yang mengkhususkan diri memberikan kredit untuk pembelian rumah, dengan sendirinya mempunyai tagihan kepada penerima kredit yang menggunakan uangnya untuk membeli rumah. Jaminan atas kelancaran pembayaran cicilan utang pokok dan bunganya adalah rumah yang dibiayai oleh bank hipotik tersebut. Kita sebut tagihan ini tagihan primer, karena langsung dijamin oleh rumah, atau barang nyata. Tagihannya bank hipotik kepada para penerima kredit berbentuk kontrak kredit yang berwujud kertas. Istilahnya adalah pengertasan dari barang nyata berbentuk rumah. Karena kertas yang diciptakannya ini mutlak mewakili kepemilikan rumah sebelum hutang oleh pengutang lunas, maka kertas ini disebut
Katakanlah bank hipotik ini bernama Bear Sterns. Bear Sterns mengkonversi uang tunainya ke dalam kewajiban cicilan utang pokok beserta pembayaran bunga oleh para penghutang atau debitur. Jadi uang tunai atau likuiditasnya berkurang. Namun Bear Sterns memegang
Penerbitan
Lehman memegang
Demikianlah seterusnya, satu rumah sebagai jaminan menghasilkan uang tunai ke dalam kas dan bank-bank ternama dengan jumlah keseluruhan yang berlipat ganda. Media
Sekarang kita bayangkan adanya pembeli rumah yang gagal bayar cicilan utang pokok beserta bunganya. Kalau satu tagihan dipotong-potong (sliced) menjadi 5, yang masing-masing dibeli oleh bank-bank yang berlainan, maka gagal bayar oleh satu debitur merugikan 5 bank. Ini sebagai contoh. Dalam kenyataannya bisa lebih dari 5 bank yang terkena kerugian besar, karena kepercayaan bank-bank besar di seluruh dunia kepada nama-nama besar investment banks dan hedge funds di AS.
Dampak pertama adalah bahwa bank tidak percaya pada bank lain yang minta kredit kepadanya melalui pembelian
Dampak kedua adalah bahwa bank yang menagih piutangnya yang sudah jatuh tempo tidak memperoleh haknya, karena bank yang diutanginya tidak mampu membayarnya tepat waktu, karena pengutang utamanya, yaitu individu yang membeli rumah-rumah di atas batas kemampuannya memang tidak mampu memenuhi kewajibannya. Lembaga-lembaga keuangan di Amerika Serikat dengan sadar memberikan kredit rumah kepada orang yang tidak mampu. Itulah sebabnya namanya subprime mortgage. Sub artinya di bawah. Prime artinya prima atau bonafid. Jadi dengan sadar memang memberikan kredit rumah kepada orang-orang yang tidak bonafid atau tidak layak memperoleh kredit. Bahwa kepada mereka toh diberikan, bahkan berlebihan, karena adanya praktek yang disebut sliced and diced tadi. Dampak kedua ini, yaitu bank-bank gagal bayar kepada sesame bank mengakibatkan terjadinya rush oleh bank-bank pemberi kredit, antara lain kepada Lehman Brothers. Maka Lehman musnah dalam waktu 24 jam.
Ketika
Maka dialah yang ketiban beban berat menghadapi krisis yang maha dahsyat yang sedang berlangsung. Tindakan-tindakannya seperti semaunya sendiri atau bingung. Dia memfasilitasi JP Morgan untuk membeli Bear Sterns dengan harga hanya US$ 2 per saham, yang dalam waktu singkat direvisi menjadi US$ 10. Fannie Mae dan Freddie Mac, perusahaan quasi milik pemerintah telah memberikan jaminan kredit sebesar US$ 5,4 trilyun. Untuk menyelamatkannya dua perusahaan penjaminan kredit tersebut dibeli oleh pemerintah dengan jumlah uang US$ 80 milyar. Lehman Brothers disuruh bangkrut saja. Merril Lynch dijual kepada Bank of America. Akhirnya dia menyodorkan usulan supaya pemerintah AS menyediakan uang US$ 700 milyar untuk menanggulangi krisis. Kongres marah, karena alasan ideologi. Bagaimana mungkin bangsa yang kepercayaannya pada keajaiban mekanisme pasar bagaikan agama mendadak disuruh intervensi dengan uang yang begitu besar? Wall Street guncang luar biasa. Kongres rapat lagi dan “terpaksa” menyetujui usulan Hank Paulson dan Bernanke, Presiden Federal Reserve, supaya pemerintah AS menggunakan uang rakyat pembayar pajaknya sebesar Rp 700 milyar untuk mencoba menyelesaikan masalah keuangan yang maha dahsyat itu. Saya katakan mencoba, karena setelah disetujui, Wall Street tetap saja terpuruk.
Maka masyarakat menjadi panik, kepercayaan kepada siapapun hilang. Dengan adanya pengumuman bahwa perusahaan-perusahaan besar dengan nama besar dan sejarah yang panjang ternyata bangkrut, saham-sahamnya yang dipegang oleh masyarakat musnah nilainya. Masyarakat bertambah panik.
Seperti telah dikemukakan sangat banyak kertas-kertas derivatif diciptakan oleh bank-bank dengan nama besar, sehingga tanpa ragu banyak bank-bank besar di seluruh dunia membelinya sebagai investasi mereka. Kertas-kertas berharga ini mendadak musnah harganya, sehingga banyak bank yang menghadapi kesulitan sangat kritis.
2.2 Dampaknya terhadap
Secara rasional dampaknya terhadap
Dampak yang riil dan sekarang terasa ialah dijualnya saham-saham di Bursa Efek
Kebijakan lain ialah mengumumkan memberikan jaminan keamanan dan keutuhan uang yang disimpan dalam bank-bank di Indonesia sampai batas Rp 2 milyar. Ini sama saja mengatakan kepada publik di seluruh dunia supaya jangan menyimpan uangnya di bank-bank di Indonesia yang melebihi Rp 2 milyar.
Karena pengaruh teknologi informasi yang demikian canggihnya, semua berita-berita tentang krisis yang melanda negara-negara maju dapat diikuti. Pengaruh psikologisnya ialah kehati-hatian dalam membelanjakan uangnya yang berarti konsumsi akan menyusut dengan segala akibatnya.
Setelah Bank
Hal yang kurang dipahami adalah faktor-faktor, kekuatan-kekuatan serta mekanisme yang bekerja etelah meletusnya gelembung angin (bubble) keuangan menyeret perekonomian global ke dalam spiral yang menurun.
Sejak lama kita mengenal adanya gejala gelombang pasang surutnya ekonomi atau business cycle atau conjunctuur yang selalu melekat pada sistem kapitalisme dan mekanisme pasar. Cikal bakal tercapainya titik balik teratas menuju pada kemerosotan, dan sebaliknya, cikal bakal tercapainya titik balik terendah menuju pada kegairahan dan peningkatan ekonomi bisa macam-macam. Tetapi pola kemerosotan dan pola peningkatannya selalu sama.
Seberapa besar pemerintah mempunyai kemampuan mempengaruhinya tergantung pada struktur ekonomi dalam aspek perbandingannya antara ketersediaan modal dan ketersediaan tenaga kerja. Bagian ini dari ekonomi tidak banyak dibicarakan oleh para ahli. Apakah karena mereka kurang paham, ataukah gejala business cycle sudah mati, sudah kuno dan tidak berlaku lagi?
2.3 Anggaran Pendidikan Dikurangi, Akibat Krisis Global
Anggaran pendidikan yang direncanakan pemerintah dalam RAPBN tahun 2009 sebesar 20 persen, kembali akan dikurangi. Kondisi ini dipicu terjadinya krisis finansial di Amerika Serikat. Pengurangan diperkirakan akan mencapai Rp16 triliun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi X DPR RI Irwan Prayitno usai Wisuda mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) periode ke-83 di GOR UNP, Sabtu (18/10). Kendati demikian, ia mengatakan bahwa beberapa item yang masuk dalam anggaran pendidikan itu seperti dana bantuan operasional sekolah BOS, tunjangan fungsional dan profesi untuk guru dan dosen serta dana untuk wajib belajar sembilan tahun tidak akan dikurangi. Bahkan malah seperti dana BOS ditambah menjadi dua kali lipat.
Ia juga mengatakan bahwa hampir 50 persen dari anggaran pendidikan itu digunakan untuk penuntasan wajib belajar sembilan tahun. “Kita tidak bisa mengingkari bahwa walaupun sudah merdeka selama 63 tahun, tapi kita masih jauh tertinggal dari negara-negara lain,”. Untuk itu, lanjutnya politik anggaran pendidikan terus diarahkan pada beberapa kebijakan strategis.
Yakni pada perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu pendidikan dan daya saing pendidikan. Serta melakukan akuntabilitas dan mengangkat citra pendidikan
Berada di bawah Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen MPDM) sebesar Rp21,741 triliun. “Anggaran sebesar itu selain untuk peningkatan mutu,relevansi dan daya saing pendidikan tinggi, juga digunakan untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi. Sebab sampai saat ini APK mahasiswa
Pendidikan: Krisis finansial di AS tak pelak merecoki anggaran pendidikan yang telah diplot pemerintah dalam RAPBN 2009 sebesar 20 persen. Anggaran pendidikan diperkirakan turun mencapai Rp16 triliun.
Bila dibandingkan dengan China 20,3 persen, Philipina 28,1 persen, Malaysia 32, 5 persen, Thailand 42,7 persen dan Korea yang mencapai 91 persen. Tentu
“Kami telah menempa para lulusan dengan berbagai ilmu dan keterampilan.Khusus untuk tenaga pendidik, mereka juga telah ditempa dengan berbagai kompetensi pendidikan. Sekarang semua diserahkan pada mereka, hanya saja saya berharap kompetensi yang didapatkan itu dapat diwarnai dengan upaya pengendalia diri,”
BAB III
DAMPAK KRISIS GLOBAL BAGI
Saat ini
Resep yang diberikan
Tidak ada negara berukuran sedang seperti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar